Penanganan penyakit diabetes tidak hanya meliputi pengendalian gula darah. Hal yang juga penting untuk dilakukan adalah pengendalian komplikasi dan regulasi gula darah. Kadang-kadang penderita sering lupa, yang diurus gula darah saja dan lupa meminta dokter untuk mendeteksi komplikasi.
Sebagaimana sudah disinggung sebelumnya, diabetes merupakan gangguan metabolisme gula. Berarti dalam tubuh penderita diabetes, gula yang telah dicerna tidak bisa diserap sel-sel tubuh sehingga terjadi penumpukan gula dalam darah dan kekurangan gula di dalam sel-sel tubuh. Sel-sel tubuh yang kekurangan gula akan kekurangan kalori untuk metabolisme sehingga lama-kelamaan rusak. Kerusakan sel dalam jumlah besar dalam satu organ tubuh, seperti ginjal, jantung, maupun saraf menyebabkan terjadinya komplikasi.
Sebagaimana sudah disinggung sebelumnya, diabetes merupakan gangguan metabolisme gula. Berarti dalam tubuh penderita diabetes, gula yang telah dicerna tidak bisa diserap sel-sel tubuh sehingga terjadi penumpukan gula dalam darah dan kekurangan gula di dalam sel-sel tubuh. Sel-sel tubuh yang kekurangan gula akan kekurangan kalori untuk metabolisme sehingga lama-kelamaan rusak. Kerusakan sel dalam jumlah besar dalam satu organ tubuh, seperti ginjal, jantung, maupun saraf menyebabkan terjadinya komplikasi.
Mendeteksi Dini Komplikasi Diabetes
Deteksi dini terhadap komplikasi bisa dilakukan dengan mengenali faktor gejala tambahan. Misalnya, kesemutan bisa jadi merupakan gejala komplikasi saraf, gatal-gatal mengindikasikan komplikasi gangguan ketahanan kulit serta penglihatan kabur sebagai indikasi komplikasi mata yang bisa mengakibatkan kebutaan. Gejala peningkatan kadar gula darah hanya tiga, yaitu sering lapar, haus, dan buang air kecil. Bila timbul gejala lainnya, artinya sudah menunjukkan adanya komplikasi.
Sebagai upaya mendeteksi dini komplikasi tersebut, dianjurkan agar pengidap diabetes rutin mengukur tekanan darahnya, melakukan pengukuran kadar kolesterol minimal enam bulan sekali, memeriksa komplikasi kaki minimal setahun sekali, dan memeriksa kondisi jantung serta gigi secara rutin.
Komplikasi yang paling sering terjadi adalah penyakit jantung. Hal itu karena komplikasi tersebut kerap tidak mempunyai gejala awal yang jelas sehingga tidak terdeteksi dan berujung pada gagal jantung. "Tujuan deteksi dini adalah untuk mencegah progresitivitas sehingga tidak bertambah parah. Kalau komplikasi sudah parah, sulit untuk bisa disembuhkan lagi, "Kata Dr. dr. Dante SAksono Harbuwono SpPD, dari Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM.
Komplikasi Pada Kerusakan Saraf (Diabetic Neuropathy)
Kondisi dimana kadar gula darah tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama dapat merusak pembuluh darah dan sistem saraf. Kerusakan-kerusakan tersebut dapat menyebabkan masalah-masalah di berbagai bagian tubuh.
Komplikasi kerusakan saraf pada diabetes yang biasanya disebut dengan diabetic neuropathy, membuat fungsi sistem saraf dalam mengirim pesan-pesan ke otak atau ke bagian tubuh lainnya mengalami kesulitan. Jika penderita kencing manis mempunyai komplikasi kerusakan saraf, mungkin mereka akan merasakan kehilangan rasa pada bagian tubuhnya.
Diabetic neuropathy sering sekali memengaruhi bagian tungkai dan kaki dan mungkin penderita tidak bisa merasakan adanya lepuh atau luka pada kakinya. Kemudian luka dapat menjadi infeksi dan pada beberapa kasus yang serius mungkin harus dilakukan amputasi. Penderita dengan diabetic neuropathy masih bisa berjalan dengan kakinya yang telah mengalami kerusakan sendi dan tulang. Hal ini dapat menimbulkan kondisi yang disebut dengan kaki Charcot (Charcot foot), salah satu penyakit neuron motorik yang progresif, yang menyebabkan kaki terluka dan menjadi berubah bentuk.
Akan tetapi kebanyakan masalah seperti di atas dapat dicegah dan dihindari, perlu dilakukan pemeriksaan setiap hari terhadap kaki penderita, jika dalam pemeriksaan terdapat adanya bengkak, warna kemerahan dan terasa panas, segera hubungi dokter. Gejala-gejala tersebut bisa jadi merupakan tanda dari Charcot foot. Sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter sedikitnya satu tahun sekali. Berikut tanda-tanda bahaya dari kerusakan saraf dan hubungi dokter secepatnya jika terjadi tanda-tanda bahaya dibawah ini :
- Mati rasa.
- Rasa sakit yang tajam atau menggelitik
- Muncul luka pada kaki
- Otot menjadi lemah
- Rasa panas seperti terbakar
- Tidak mampu ereksi pada pria
Komplikasi Pada Mata (Diabetic Retinopathy)
Retina merupakan bagian mata yang sensitif terhadap sinar dan membantu penglihatan seseorang. Diabetes atau kencing manis dapat merusak dan memperlemah pembuluh darah kecil pada retina. Kerusakan jenis ini disebut dengan retinopati diabetik (diabetic retinopathy).
Pada saat pembuluh darah melemah, mereka dapat mengeluarkan cairan dan menyebabkan timbulnya bengkak pada mata yang mengaburkan penglihatan. Jika kondisi diabetic retinopathy menjadi lebih parah, dapat berakibat pada kebutaan. Pembedahan dengan laser sering digunakan untuk mengobati atau memperlambat komplikasi diabetic retinopathy. Khususnya jika gangguan ini ditemukan lebih awal. Penderita diabetes sebaiknya melakukan pemeriksaan mata rutin sekali dalam satu tahun. Berikut ini tanda-tanda bahaya komplikasi pada mata :
- Penglihatan kabur selama lebih dari dua hari.
- Dengan tiba-tiba tidak bisa melihat dengan satu atau kedua mata.
- Terdapat titik hitam, sarang laba-laba, atau sorotan cahaya pada penglihatan
- Kemerah-merahan pada mata
- Nyeri atau terasa ada tekanan pada mata
Komplikasi Pada Ginjal ( Diabetic Nephropathy)
Diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di ginjal sehingga berakibat ginjal tidak mampu menyaring "sampah" untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Komplikasi kerusakan ini disebut dengan diabetic nephropathy. Seorang penderita diabetes dengan komplikasi ini secepatnya memerlukan tindakan dialisis atau transplantasi ginjal. Dialisis (dialis) adalah suatu pengobatan yang ditujukan untuk mengeluarkan kotoran-kotoran atau sampah dari darah, yang biasanya fungsi ini dikerjakan oleh ginjal.
Sekadar gambaran, studi di Amerika, dari 100 persen pasien cuci darah, sekitar 43 persen diantaranya merupakan penderita diabetes, 28 persen penderita darah tinggi, dan selebihnya karena penyakit lain.
Risiko timbulnya diabetic nephropathy akan semakin tinggi atau meningkat jika terdapat dua kondisi yaitu kondisi diabetes dan tekanan darah tinggi secara bersamaan. Jadi, sebaiknya melakukan pemeriksaan tahunan untuk kondisi ini. Hubungi dokter, dan dokter akan memberikan pengobatan untuk menjaga dan melindungi ginjal dari kerusakan.
Komplikasi Pada Penyakit Jantung dan Stroke
Komplikasi lainnya ialah gannguan terhadap jantung. Sekitar 75-80 persen kematian pada penderita diabetes adalah karena kelainan jantung dan pembuluh darah. Hal ini deisebabkan karena timbulnya timbunan lemak di pembuluh darah sehingga aliran darah terhambat. Jika itu terjadi di pembuluh darah jantung, dapat timbul serangan jantung.
Penderita diabetes mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami jantung dan stroke. Risiko bahkan menjadi lebih besar bagi penderita diabetes yang merokok, mempunyai tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan (overweight), dan mempunyai riwayat keluarga dengan penyakit jantung. Penyakit jantung sangat mudah untuk diobati bila diketahui lebih awal. Melakukan pemeriksaan ke dokter ahli sangat penting karena dokter akan melakukan tes dan pemeriksaan untuk mendeteksi tanda-tanda penyakit jantung secara dini.
Pendendalian kadar kolesterol agar mendekati normal juga merupakan hal yang direkomendasikan pada penderita diabetes karena kolesterol merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya penyakit jantung dan stroke. Jika penderita mempunyai tingkat kolesterol tinggi, hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, lakukan perubahan-perubahan gaya hidup, seperti menjalankan diet sehat, belohraga secara teratur untuk mengontrol kadar kolesterol agar berada dalam batas normal atau mendekati normal.
Tips untuk Mencegah atau Memperlambat Komplikasi Diabetes
Untuk mencegah timbulnya komplikasi-komplikasi di atas, pertahankan kadar gula darah hingga mendekati normal dan ikutilah saran anjuran dokter. Berikut beberapa tipsnya :
- Diet dan makan makanan sehat dengan bervariasi, hindari makanan yang tinggi lemak dan gula
- perhankan berat badan ideal. Jika penderia overweight atau kelebihan berat badan, maka kurangi berat badan.
- Pertahankan dan kontrol kadar kolesterol agar mendekali normal
- Pertahankan tekanan darah agar tetap normal dan mendekati normal
- Lakukan olahraga teratur
- Hentikan Merokok
- Periksa kedokter secara rutin, bahkan saat kondisi anda baik. Dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap tanda-tanda komplikasi dengan lebih dini.
0 komentar:
Post a Comment