Untuk mencegah terjadinya masalah pada kaki, yang terpenting adalah mencegah terjadinya luka. Bagi penderita diabetes, kaki merupakan salah satu bagian tubuh yang harus mendapat perhatian ekstra. Bukan apa-apa, luka pada kaki biasanya bisa menjadi masalah yang serius. Untuk itu, penderita diabetes melitus tidak hanya fokus pada pengendalian kadar gula dalam darah atau mengubah gaya hidup, tetapi penderita diabetes juga perlu menjaga kesehatan organ tubuh, terutama kaki.
Kaki menjadi anggota tubuh yang sering kurang diperhatikan. Padahal kaki merupakan organ tubuh utama untuk menopang kegiatan sehari-hari. Sayangnya, terkadang kita tidak merasakan bila kaki kita terluka dan apabila disertai komplikasi pembuluh darah, maka akan memperburuk aliran darah ke kaki. Hal inilah yang menyebabkan luka sukar sembuh.
Jadi, untuk mencegah terjadinya masalah pada kaki, yang terpenting adalah mencegah terjadinya luka. Bukan sekadar melindungi telapak kaki dari kemungkinan menginjak benda tajam, alas kaki juga harus bisa mencegah luka yang terjadi akibat tekanan dari kaki itu sendiri.
Disarankan oleh para pakar, agar kaki harus mendapat perawatan istimewa seperti halnya kulit wajah. Jika perlu, perawatan kaki dilakukan di salon-salon perwatan kaki, seperti klinik kaki diabetik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Cara perawatan kaki yang baik, yang tampaknya sederhana dapat memberikan manfaat yang sangan besar.
Kaki menjadi anggota tubuh yang sering kurang diperhatikan. Padahal kaki merupakan organ tubuh utama untuk menopang kegiatan sehari-hari. Sayangnya, terkadang kita tidak merasakan bila kaki kita terluka dan apabila disertai komplikasi pembuluh darah, maka akan memperburuk aliran darah ke kaki. Hal inilah yang menyebabkan luka sukar sembuh.
Jadi, untuk mencegah terjadinya masalah pada kaki, yang terpenting adalah mencegah terjadinya luka. Bukan sekadar melindungi telapak kaki dari kemungkinan menginjak benda tajam, alas kaki juga harus bisa mencegah luka yang terjadi akibat tekanan dari kaki itu sendiri.
Disarankan oleh para pakar, agar kaki harus mendapat perawatan istimewa seperti halnya kulit wajah. Jika perlu, perawatan kaki dilakukan di salon-salon perwatan kaki, seperti klinik kaki diabetik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Cara perawatan kaki yang baik, yang tampaknya sederhana dapat memberikan manfaat yang sangan besar.
Mencegah Luka Sebelum Terlambat
Adapun cara pencegahan terjadinya luka disesuaikan dengan keadaan risiko kaki. Untuk kaki yang kurang merasa peka, dianjurkan untuk selalu memakai alas kaki, guna melindungi kaki tersebut.
Jika bentuk kaki sudah berubah, maka perlu perhatian khusus mengenai sepatu atau alas kaki khusus yang dipakai untuk pengguna diabetes. Sedangkan bila ada masalah pembuluh darah, latihan kaki perlu benar-benar diperhatikan untuk memperbaiki aliran darah ke kaki.
Keikutsertaan aktif pasien dan keluarganya dalam usaha pencegahan sangat penting dalam usaha menyelamatkan kaki. Perhatikan dan peliharalah kaki setiap hari seperti memperhatikan dan memelihara wajah. Perhatian pada kaki penderita diabetes baru belakangan ini menjadi hal yang perlu diperhatikan, karena banyak penderita diabetes yang berakhir dengan amputasi kaki.
Pencegahan dan Perawatan Kaki Diabetik
Orang-orang dengan diabetes berkemungkinan 10 kali lebih besar menjalani amputasi kaki bagian bawah dibanding orang-orang yang tidak menderita penyakit ini, yang membuat sirkulasi darah buruk dan kerusakan saraf di kaki. Hal ini membuat kaki lebih rentan mengalami borok, infeksi, perubahan bentuk (deformities), dan tulang rapuh.
Sebagai pencegahan supaya kaki tetap sehat walau mengidap diabetes, ada kiat sederhana yang bisa kita lakukan. Berikut, saran perawatan kaki untuk penderita diabetes dari American College of Foot and Ankle Surgeons (ACFAS) dan berbagai sumber lainnya:
- Periksa kaki setiap hari untuk mengetahui adanya cedera atau luka yang dapat menyebabkan borok berbahaya. Misalnya, apakah ada kemerahan, melepuh, atau terkikis. Gunakan cermin untuk melihat bagian bawah kaki.
- Bersihkan kaki, secara lembut dengan air suam-suam kuku, bukan air panas.
- Lembabkan kaki tapi hindari daerah di antara jari kaki.
- Stop merokok.
- Periksa ke dokter untuk menentukan apakah sudah terjadi gannguan saraf dan pembuluh darah.
- Bila sudah ada gangguan rasa, sebaiknya selalu memakai sepatu atau sandal, juga di dalam rumah, pakai kaos kaki yang cukup tebal.
- Jangan pakai sepatu atau sandal yang sempit.
- Sebelum mengenakan sepatu, periksa dulu bagian dalam sepatu.
- Gunting kuku dengan cara yang benar, jangan membuat luka dan jangan sampai kuku tumbuh ke dalam daging.
- Bersihkan kaki setiap hari.
- Lepaskan sepatu setiap 4-6 jam.
- Gerakkan pergelangan kaki dan jari-jari kaki untuk melancarkan sirkulasi darah.
- Jangan merendam kaki.
- Jangan menggunakan botol panas atau peralatan listrik untuk memanaskan kaki.
- Jangan pernah menggunting kapalan atau kulit yang mengeras, ataupun menggunakan silet untuk mengurangi kapalan. melakukan hal ini dapat menyebabkan infeksi serius.
- Jangan merokok
- Jangan pakai sepatu atau kaos kaki sempit.
- Jangan menggunakan obat-obat tanpa anjuran dokter untuk menghilangkan mata ikan.
- Jangan gunakan sikat tajam atau pisau untuk kaki.
- Jangan membiarkan luka di kaki sekecil apapun.
Diabetes Juga Dapat Berujung Pada Cuci Darah
Kadar gula darah yang tidak terkontrol pada pengidap diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Salah satu kondisi buruk dan mahal ialah gagal ginjal yang menyebabkan pengidap terpaksa cuci darah.
Sekadar gambaran, pada studi di amerika, dari 100 persen pasien cuci darah, sekitar 43 persen diantaranya merupakan pengidap diabetes, 28 persen pengidap darah tinggi, dan selebihnya karena penyakit lain.
Apabila gula darah tidak terkontrol, dapat terjadi komplikasi. Komplikasi berhubungan dengan perubahan metabolik pada ginjal menyebabkan terjadinya gangguan atau perubahan pada sirkulasi serta fungsi penyaringan.
Di dalam ginjal terdapat jutaan pembuluh darah kecil yang berfungsi sebagai penyaring guna mengeluarkan produk sisa dari darah. Kadar gula darah yang tinggi membuat ginjal menyaring terlalu banyak darah.
Setelah beberapa tahun, sistem penyaring akan bocor sehingga protein keluar di urine. Kerja ginjal yang berat tersebut menyebabkan ginjal kehilangan kemampuan menyaring darah sehingga terjadi gagal ginjal. Kontrol terhadap gula darah dan tekanan darah akan memperkecil kemungkinan karusakan ginjal.
Tekanan darah juga harus dijaga agar tidak tinggi karena ikut berpengaruh terhadap fungsi juga. Cara menjaga kadar gula darah dan tekanan darah, antara lain, dengan diet yang tepat, olahraga yang teratur, dan konsumsi obat jika diperlukan.
0 komentar:
Post a Comment