Sirih merah atau bahasa Latinnya Piper crocatum, kini hadir tidak
hanya sebagai tanaman hias, tapi juga tanaman obat tradisional penderita
kencing manis (diabetes mellitus – DM).
Masyarakat Sleman,
Yogyakarta khususnya, telah memanfaatkan khasiat daun sirih merah ini
turun temurun. Secara empiris, selain kencing manis, daun sirih merah
sering dimanfaatkan sebagai obat alternatif ambeien, peradangan,
kanker, asam urat, hipertensi (darah tingi), hepatitis, kelelahan dan
maag.
Senyawa fitokimia yang terkandung dalam daun sirih
merah yakni alkoloid, saponin, tanin, dan flavonoid. Menurut Ivorra,
M.D dalam buku “A Review of Natural Product and Plants as Potensial
Antidiabetic,” senyawa
aktif alkoloid dan flavonoid memiliki
aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Hara (1993)
menyatakan senyawa tanin dan saponin dapat dipakai sebagai antimikroba
(bakteri dan virus).
Ciri khas tanaman tropis ini,berbatang bulat
hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung
hati dan bagian atasnya meruncing. Permukaan daun mengkilap dan tidak
merata. Seperti sirih hijau, tanaman sirih merah juga tumbuh merambat
di pagar atau pohon. Daunnya berasa pahit getar, namun beraroma lebih
wangi dibanding sirih hijau. Bila disobek, daun sirih merah akan
berlendir.
Tanaman sirih merah menyukai tempat teduh, berhawa
sejuk dan sinar matahari 60-75 persen. Tanaman sirih merah tumbuh
subur dan bagus di daerah pegunungan. Bila tumbuh pada daerah panas,
sinar matahari langsung, batangnya cepat mengering. Selain itu, warna
merah daunnya akan pudar. Padahal kemungkinan khasiatnya terletak pada
senyawa kimia yang terkandung dalam warna merah daunnya.
Aman dikonsumsi
Peneliti
muda dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Mega Safithri dan Farah
Fahma telah meneliti toksisitas ekstrak air daun merah dan kemampuannya
dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus.
Pembuatan ekstrak daun sirih merah sangatlah mudah.
Sebanyak
200 gram daun sirih merah direbus bersama 1 liter air sampai
volumenya tinggal 100 mililiter. Perbandingan berat daun sirih merah
dengan volume ekstrak rebusan yang diminum adalah 200 gram : 100
mililiter atau 2 : 1.
Untuk mengetahui tingkat keamanan dan efek
samping daun yang bersifat antiseptik ini, Mega melakukan uji
toksisitas. Ekstrak dengan konsentrasi 0, 5, 10, 20 gram per kilogram
bobot badan diberikan secara oral pada masing-masing enam ekor tikus
Sparague dawley. Setelah tujuh hari pencekokan, bobot tubuh ke-24 tikus
tersebut bertambah dan sehat wal-alfiat. Berarti, pemberian ekstrak
hingga dosis 20 gram per kilogram berat badan aman dan tidak bersifat
toksik (beracun).
Dosis tepat sebagai obat diabetes militus, bisa
ditentukan melalui uji antihiperglikemik pada enam kelompok tikus.
Masing-masing kelompok terdiri dari empat ekor tikus. Kelompok A
terdiri tikus yang mendapat induksi NaCl 0,9 persen berat per volume
dan cekok akuades. Kelompok B berisi tikus yang diinduksi aloksan dosis
150 miligram per kilogram berat badan dan cekok akuades.
Dalam
percobaan, tikus disengaja agar menderita penyakit diabetes millitus,
dengan pemberian aloksan dosis 150 miligram per kilogram berat badan.
Kelompok
C berisi tikus yang diinduksi aloksan dosis 150 miligram per kilogram
berat badan dan cekok obat antidiabetes komersial Daonil 3,22 miligram
per kilogram. Kelompok D, E, F berisi tikus yang diinduksi aloksan
dosis 150 miligram per kilogram berat badan dan berturut-turut cekok
ekstrak daun sirih merah 100 x dosis Daonil, 1.000 x dosis Daonil, dan
20 gram per kilogram berat badan.
Perlakuan tersebut berlangsung
selama 10 hari. Hasilnya, kadar glukosa darah kelompok tikus E dan F
menunjukkan tidak berbeda nyata atau sama dengan kelompok tikus normal.
Ekstrak daun sirih merah dosis 20 gram per kilogram berat badan mampu
menurunkan kadar glukosa darah tikus sebesar 34, 3 persen. Lebih
tinggi penurunnya dibanding pemberian obat anti diabetes militus
komesial Daonil 3,22 miligram per kilogram yang hanya menurunkan 27
persen glukosa darah tikus.
Hasil penelitian ini bisa
diaplikasikan pada manusia penderita diabetes. Dosisnya ialah berat
badan penderita dikalikan dengan 20 gram per kilogram berat badan. Jika
berat badan penderita dikalikan degan 20 miligram per kilogram berat
badan. Jika berat badan penderita 50 kilogram, ia membutuhkan 1
kilogram daun sirih merah segar atau 500 ml ekstrak air rebusan. Ektrak
ini bisa diminum dua kali sehari setiap pagi dan sore sebanyak 250 ml.
Namun demikina uji klinis pada penderita kencing manis belum pernah
dilakukan.
0 komentar:
Post a Comment