
Labu parang mengandung senyawa saponin dan
flavanoid, yang keduanya berkhasiat menurunkan kadar glukosa darah dan
memperbaiki sel beta pancreas untuk menghasilkan insulin kembali.
“Bahan-bahan
ini terkandung dalam labu parang,” uangkap Rijki kepada wartawan
seusai acara penyerahan penghargaan di FKH UGM di Yogyakarta, Jumat
(8/7/2011).
Berdasarkan hasil penelitiannya ungkap Rijki,
kandungan saponin secara signifikan mampu menurunkan glukosa darah.
Meski percobaan ini baru dilakukan pada tikus, namun dia melihat hasil
yang cukup menggembirakan. “Hasil pengukurannya, semakin tinggi dosis
saponin maka akan secara signifikan menurunkan kadar glukosa,” katanya.
Dia
mengatakan untuk mengobati penyakit diabetes pada manusia, diperlukan
400-800 gram labu parang yang telah diekstraksi untuk dikonsumsi tiap
hari. Namun bila itu terlalu repot, dia menyarankan labu parang bisa
dikonsumsi secara langsung dengan cara haluskan dengan diblender.
“Saponin larut dalam air, jika dimasak, kadar saponin akan berkurang,”
katanya.
Menurut dia, ide awal menggunakan labu parang ini muncul
saat dirinya pulang ke rumahnya di Desa Caringin, Sukabumi, Jawa Barat.
Dia melihat banyak petani yang budidaya labu parang.
Saat itu,
Rijki mencoba menggali informasi tentang khasiat labu ini melalui
internet. Setelah itu, dia mencoba melakukan penelitian lebih lanjut
dengan menguji di laboratorium. Dia menggunakan tikus sebagai sebagai
kelinci percobaan.
“Hasil penelitian awal ini memang signifikan.
Hanya saja di desa saya, sudah tidak banyak petani yang menanam labu
parang lagi. Semoga dengan temuan ini produksi labu parang semakin
bertambah,” katanya.
Karena prestasinya itu, Rijki memperoleh
medali dan piagam dari PT. Alltech Biotechnology Indonesia, yang
diserahkan langsung oleh diserahkan langsung General Manager Drh, Isra
Noor. Turut hadir dalam acara penyerahan penghargaan, Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni FKH UGM drh. Setyo Budhi,
MP.
GM PT Alltech Biotechnology Indonesia, Isra Noor, mengatakan
Rijki merupakan satu-satunya mahasiswa dari jurusan Kedokteran Hewan
yang berhasil meraih penghargaan ini. “Tahun ini banyak dari jurusan
peternakan dan mahasiswa pascasarjana,” katanya.
0 komentar:
Post a Comment