Mengontrol gula kadar dengan menyeruput secangkir teh hangat?
Tentunya akan menyenangkan. Para peneliti meyakini hal itu dapat
dilakukan terutama dengan menggunakan teh asal Afrika.
Sebuah
tim peneliti asal Denmark tengah mengembangkan perawatan untuk
penyakit diabetes tipe 2 dengan bantuan teh Afrika khusus yang
diproduksi dari ekstrak daun Rauvolfia Vomitoria dan buah jeruk
aurantium.
Para peneliti baru-baru ini baru saja
menyelesaikan percobaan klinis yang dilakukan terhadap 23 pasien dengan
diabetes tipe 2 dan merasa puas dengan hasil yang diperoleh.
“Para
subjek penelitian meminum 750 ml teah setiap hari. Teh itu tampaknya
berbeda dari obat diabetes tipe 2 lainnya karena pada awalnya tidak
terlihat mempengaruhi kandungan gula dalam darah. Namun, setelah empat
bulan mengonsumsi teh tersebut, tampak peningkatan toleransi glukosa
yang signifikan,” ujar pemimpin penelitian dari Copenhagen Universitu,
Joan Campbell-Toft.
Menurut
para peneliti, studi tersebut juga menunjukkan perubahan pola
pembentukan asam lemak pada pasien yang minum teh dibandingkan kelompok
yang tidak mengonsumsi.
“Pada pasien yang meminum teh, kadar asam
lemak tak jenuh meningkat. Hal itu sangat baik karena membuat sel
membran lebih mudah ditembus sehingga sel tubuh dapat menyerap lebih
banyak glukosa dalam darah,” terangnya.
Sebelumnya, tim itu juga
telah menguji teh dari Nigeria pada tikus percobaan. Hasilnya
menunjukkan, setelah enam minggu menggunakan perawatan dengan teh
Afrika dikombinasikan dengan pola makan rendah lemak terdapat perubahan
kombinasi dan jumlah lemak pada mata dan perlindungan pankreas yang
lemah.
0 komentar:
Post a Comment