
Teh merupakan salah satu minuman yang sudah akrab dengan
kita sehari-hari. Selain rasanya yang nikmat dan tersedia dalam
berbagai jenis pilihan, sudah bukan rahasia lagi kalau teh memiliki
banyak manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh.
Menurut
berbagai penelitian, setidaknya terdapat 450 senyawa dalam teh. Mulai
dari kafein, berbagai jenis antioksidan, hingga vitamin yang diketahui
bermanfaat bagi tubuh. Selain itu, dalam teh terdapat plafonoid,
kromium, selenium, dan antioksidan sehingga teh tidak hanya bermanfaat
bagi kesehatan tapi juga enak untuk dinikmati.
Teh mengandung
senyawa utama yang disebut polyphenol, yang sangat baik untuk proses
detoksifikasi. Manfaat lain dari teh adalah menghambat pembentukan
sel-sel kanker, mencegah penyakit jantung dan stroke, menstimulasi
sistem sirkulasi, memperkuat pembuluh darah, menurunkan kadar
kolesterol dalam darah, dan membantu menstabilkan kadar gula dalam
darah.
Salah satu manfaat teh yang paling populer adalah
menurunkan kadar kolesterol serta menyehatkan jantung. Ini dikuatkan
dalam hasil berbagai penelitian yang dilkukan oleh para ahli kesehatan.
” Untuk diabetes, memang ada penelitian yang menyatakan bahwa teh
sangat membantu menstabilkan kadar gula darah, meskipun tidak sebanyak
penelitian mengenai jantung dan kolesterol,” ujar Fatimah Syarief, product and purchasing manager PT Sun Hope Nutrisi.
Meskipun
memiliki banyak manfaat, teh bukannya tidak memiliki efek negatif bagi
tubuh. Kandungan tanin dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi
dalam tubuh. ”Untuk menyiasatinya, sebaiknya jangan meminum teh
bersamaan dengan makan besar,” ujar Fatimah. Sebaiknya teh diminum sore
hari sebagai teman santai sembari makan makanan ringan. Dengan begitu
konsumsi teh tidak akan menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh
Diabetes mellitus
Penderita diabetes mellitus (diabetesi) pun bisa memanfaatkan teh untuk
mengatasi penyakitnya. Menurut Fatimah, yang paling baik untuk
dikonsumsi bagi penderita diabetes adalah teh dari daun mulberrry dan
teh hitam.
Lulusan Fakultas Teknologi Pangan
dari Universitas Sahid, Jakarta, ini, mengungkapkan, teh yang terbuat
dari daun mulberry dan tee hitam memiliki potensi besar mengatasi
penyakit diabetes tipe dua, atau jenis diabetes yang paling banyak
diderita saat ini. Karena senyawa khusus yang terdapat dalam teh ini
mampu berperan seperti halnya insulin dalam tubuh.
Di
samping konsumsi obat dan diet yang disiplin dan teratur, teh sangat
baik untuk dikonsumsi para diabetesi sebagai salah satu suplemen
kesehatan yang bersifat membantu penyembuhan. ”Dalam dua minggu saja
penderita diabetes sudah merasakan manfaat konsumsi teh, antara lain
kadar gula dalam darah mulai stabil,” ujar Fatimah yang saat ini
tengah kuliah di Ilmu Gizi di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Untuk
memperoleh hasil yang maksimal ketika mengonsumsi teh untuk
menyehatkan tubuh, perlu diperhatikan cara penyajian yang benar. Cara
penyajian teh yang benar adalah diseduh dengan air mendidih terlebih
dahulu kemudian ditutup selama 10 menit baru kemudian disajikan.
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan di Institut Teknologi Bandung, kandungan
aktif yang terdapat dalam teh, seperti polyphenol dan senyawa-senyawa
lainnya, baru akan aktif apabila disajikan melalui proses oksidasi.
Karena itu, dengan ditutup selama 10 menit setelah diseduh air akan
mengaktifkan senyawa-senyawa dalam teh sehingga dapat memberikan
manfaat yang optimal bagi kesehatan tubuh.
Namun,
penting untuk diingat, mengonsumsi teh yang termasuk kategori
obat-obatan herbal agar tidak dicampurkan dengan bahan-bahan kimia
supaya aman dikonsumsi setiap hari. Sebaliknya, teh yang tidak dicampur
dengan bahan-bahan kimia dapat dikonsumsi setiap hari dan tidak
menimbulkan efek samping apapun selama memperhatikan rambu-rambu yang
ada.
Rambu-rambu yang sebaiknya diperhatikan
dalam mengkonsumsi teh, menurut Fatimah yang sudah lima tahun bekerja
di PT Sun Hope Nutrisi ini, adalah dosis dan cara penyajian yang tepat.
Sebenarnya dalam konsumsi teh tidak terdapat istilah overdosis. Teh
dapat menjadi berbahaya apabila dicampur dengan berbagai bahan kimia.
Contohnya bahan kimia untuk melangsingkan tubuh.
Bagi
penderita diabetes yang ingin memperoleh hasil optimal dari minum teh
sebagai suplemen, obat-obatan, dan diet, sebaiknya tetap mengontrol
pola makan sebagaimana yang diperlukan untuk menjaga kestabilan kadar
gula dalam darah.
Walaupun telah mengonsumsi teh
dalam jangka waktu tertentu, kalau pola makan tidak terjaga, kadar
gula darah pun besar kemungkinan akan naik kembali. Sebab itu, untuk
memperoleh hasil yang optimal, tetap perhatikan pola makan dengan diet
yang telah dikonsultasikan dengan dokter.
0 komentar:
Post a Comment