
Menurut Profesor
Jennifer Eddy dari University School of Medicine and Public Health,
madu bisa membunuh bakteri karena sifat asamnya, selain itu madu juga
efektif menghindari sifat kebal bakteri akibat penggunaan antibiotik.
“Ini adalah hal yang penting dalam dunia kesehatan,” katanya. Dalam
terapi madu ini, bagian yang luka baru bisa diolesi setelah kulit mati
dibersihkan.
Pasien diabetes memang seharusnya sejak dini
memerhatikan secara serius bagian kaki, terutama untuk mencegah
terjadinya luka yang berlanjut dengan infeksi. Memberi perhatian serius
pada kaki dengan melakukan kontrol yang baik terhadap penyakit
diabetes yang diidap disebabkan timbulnya gangguan pada kaki penderita
diabetes.
Gangguan itu berupa kerusakan pada saraf dan kerusakan
pembuluh darah dan infeksi yang membuat penderita diabetes mengalami
mati rasa (baal) pada kakinya. Karena itu, biasanya penderita diabetes
tidak menyadari terjadinya luka pada kaki karena tak langsung tampak.
Terapi
madu telah digunakan sebagai pengobatan alternatif di Eropa, bahkan di
Selandia Baru terapi ini dipakai untuk mengobati sulit tidur. Profesor
Eddy mulai tertarik untuk mencoba terapi madu setelah mengetahui
tradisi penggunaan madu dalam dunia pengobatan masa lampau.
Ia
mulai melakukan uji coba sejak enam tahun lalu. “Saya mulai mencoba
terapi ini setelah segala pengobatan gagal. Sejak kami memakai madu,
penggunaan semua jenis antibiotik kami hentikan dan berhasil,” katanya.
Sampai saat ini penelitian tersebut masih berlanjut dan diharapkan
selesai pada tahun 2008 atau 2009.
0 komentar:
Post a Comment